Rabu, 09 April 2014

Teknik Persuasif Ethos Logos dan Pathos



MAKALAH  TEKNIK PERSUASIF ETHOS, LOGOS DAN PATHOS

Disusun Oleh Kelompok 5:
TITI FAUZIAH
SUCI ARVIA NITI ALAM
MURSIDA
AHMAD WAHYUDI
AYUNDA MUSPITA TEZA
LELAWATI ARIANA



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul TEKNIK PERSUASIF ETHOS, LOGOS DAN PATHOS” tepat pada waktunya meskipun banyak titik lemah yang penulis sajikan namun penulis sudah berupaya maksimal untuk menyelelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin.
                          Penulis mengangkat sebuah judul yaitu TEKNIK PERSUASIF ETHOS, LOGOS DAN PATHOS sebagai tugas yang telah ditentukan oleh dosen. Penulis berharap dengan ini semoga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang dapat menjadikan penulis khususnya dan pembaca umumnya lebih baik kedepannnya.
                          Dari makalah yang penulis sajikan mungkin pembaca merasa ada banyak kekurangan dan kesalahan oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang. Atas kritik dan saran serta perhatian pembaca penulis ucapkan terima kasih.


              Pekanbaru, 23 Februari 2014

Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3 Tujuan.................................................................................................. 1
1.4 Manfaat................................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................... 2
2.1 Ethos.................................................................................................... 2
2.2 Logos................................................................................................... 3
2.3 Pathos.................................................................................................. 3
BAB III : PENUTUP............................................................................................. 4
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 4
3.2. Saran................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 5



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sekian abad, bahkan sekian millennium yang lalu, Aristoteles telah mengajarkan kepada kita tentang persuasi. Menurut filsuf Yunani itu, seseorang senantiasa cenderung mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau mengatakan hal-hal tertentu sesuai kehendaknya. . Formula Segitiga Retorika adalah metode yang sangat berguna untuk menyusun kalimat-kalimat yang tepat dalam penerapan prinsip persuasi.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Ethos ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Logos ?
3.      Apa yang dimaksud dengan Pathos ?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui apa yang dimaksud ethos.
2.      Mengetahui apa yang dimaksud logos.
3.      Mengetahui apa yang dimaksud pathos.
                          
1.4  Manfaat
Agar kita dapat mengetahui teknik persuasi ethos, logos dan pathos serta menambah wawasan para pembaca mengenai hal ini khususnya para mahasiswa jurusan bahasa Indonesia, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Islam Riau.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ETHOS
                               Pendekatan teori segitiga retorika ini berasal dari jaman Yunani kuno. sang guru filsafat menerangkan bahwa model persuasi berdasarkan segitiga retorika terdiri dari; ethos, logos, dan phatos.
 Ethos adalah karakter (kredibilitas) dari seorang pembicara. Logos adalah bukti logis yang disampaikan oleh pembicara. Pathos adalah hubungan emosional antara presenter dengan audiens.
Ethos adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang menyampaikan argumen haruslah meyakinkan.
Ada tiga kategori ethos yaitu phronesis atau kemampuan dan kebijaksanaan yang berarti kepakaran dan kecedasan sang pembicara. Yang kedua adalah arete atau kebaikan dan kehebatan sang pembicara yang dinilai sebagai kredibilitas serta reputasinya. Dan yang terakhir adalah euonia atau niat baik komunikator kepada audiens-nya. Unsur ini penting karena berkaitan dengan penerimaan pendengar terhadap moralitas dan integritas dari orang yang berbicara.
Ada beberapa saran yang bisa Anda terapkan untuk mengembangkan ethos antara lain.
  1. Jadilah orang baik dan jadilah diri sendiri.
  2. Lakukan kebiasaan-kebiasaan efektif
  3. Tingkatkan terus keahlian dan keterampilan Anda
  4. Bangunlah personal branding
  5. Kembangkan terus sikap disiplin
  6. Selalu bagikan pengalaman Anda kepada audiens

2.2 LOGOS

Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika. Selain itu logos adalah sesuatu yang berhubungan dengan argumen yang logis. Data-data yang disajikan harusah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara.
Struktur bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif. Persiapan yang matang adalah kuncinya.
Ada tiga prinsip dasar yang harus dipegang untuk mengembangkan logos  yang kuat.
·         Buatlah dimengerti
Apapun argumen yang disampaikan, harus mudah dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang sederhana. Jika  menggunakan data berupa angka-angka pastikan bahwa  tidak membuat audiens pusing dengan banyaknya angka yang  disebutkan. Cukup fokus pada angka yang menurut kita penting untuk diketahui oleh audiens. Akan lebih bagus lagi jika menggunakan tampilan visual untuk mendukung argumen dan data-data yang disampaikan.
·         Buatlah logis
Pastikan argumen yang disampaikan, mudah dinalar oleh audiens. Jangan pernah memberikan sebuah pernyataan yang sulit, apalagi yang susah diterima oleh logika. Perlu diingat setiap argumen yang  disampaikan akan dipikirkan oleh audiens jika itu masuk akal, maka mereka akan mempercayainya. Jika tidak masuk akal mereka akan menolaknya.
·         Buatlah nyata
Sebuah argumen yang didasarkan pada fakta dan contoh-contoh konkret cenderung  lebih mudah diterima oleh audiens. Semakin baik fakta yang ditunjukkan maka semakin besar pula kepercayaan audiens terhadap diri anda.

2.3 PATHOS

Pathos  adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisi logos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan pendengar pada pemaparan sang pembicara. Bujukan yang menyasar kepada segi emosi bisa berupa cara penyampaian pesan yang bersemangat dengan bentuk cerita, analogi, atau metafora untuk mengantarkan nilai-nilai secara empatik. Pembicara bisa juga menggunakan imajinasi, harapan, bahkan ketakutan dari audiens. Kelima prinsip persuasi lainnya bisa dimasukkan disini.

2.4 TIGA POIN YANG SALING BERKAITAN
Ketiga dimensi argumentasi yang berupa ethos, logos, dan pathos adalah satu kesatuan dalam segitiga retorika yang amat ampuh dalam membujuk atau seni persuasi. Pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih persuasif dari segi isi/subyek, pendengar/pembaca, dan persona sang pembicara/penulis.
Audiens membutuhkan ketiga sisi segitiga retorika agar yakin terhadap kredibilitas sang komunikator, argumennya logis dan bisa diterima akal sehat, serta merasa dipahami sebagai manusia, bukan sekedar sebagai obyek yang sedang dipengaruhi.
Disini, kuncinya adalah keseimbangan pada kompetensi komunikator, konteks argumen, dan metode audiensi; jangan berlebihan sehingga malah kontra-produktif, namun tetap harmonis antara ketiga poinnya agar persuasif secara optimal.









BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pembahasan teknik persuatif segitiga retorika ethos, pathos dan logos merupakan satu kesatuan yang saaling berkaitan etos adalah karakter dari seorang pembicara, logos merupakan bukti logis yang disampaikan oleh pembicara, pathos adalah hubungan emosional antara presenter dan audiens. Pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih persuasif dari segi isi/subyek, pendengar/pembaca, dan persona sang pembicara/penulis.
Audiens membutuhkan ketiga sisi segitiga retorika agar yakin terhadap kredibilitas sang komunikator, argumennya logis dan bisa diterima akal sehat, serta merasa dipahami sebagai manusia, bukan sekedar sebagai obyek yang sedang dipengaruhi.
3.2 Saran
Pembahasan mengenai teknik persuatif segitiga retorika ethos, pathos dan logos ini sangat berkaitan dengan apa yang dilakukan pembicara dalam persiapan pidato maupun kepada pengajar atau seorang guru, kami menyarankan agar pembicara harus mempertimbangkan khlayak mereka. Asumsi ini menekankan bahwa hubungan antara pembicara – khlayak harus dipertimbangkan. Para pembicara tidak boleh menyusun atau menyampaikan pidato mereka tanpa mempertimbangkan khalayaknya, tetapi mereka harus berpusat pada khalayak.






DAFTAR PUSTAKA
http://www.ronapresentasi.com/3-pilar-public-speaking-ethos-logos-dan-pathos/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar