MAKALAH TEKNIK PERSUASIF ETHOS, LOGOS
DAN PATHOS
Disusun
Oleh Kelompok 5:
TITI FAUZIAH
SUCI
ARVIA NITI ALAM
MURSIDA
AHMAD
WAHYUDI
AYUNDA
MUSPITA TEZA
LELAWATI
ARIANA
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM RIAU
PEKANBARU
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “TEKNIK PERSUASIF ETHOS, LOGOS DAN PATHOS” tepat pada waktunya meskipun
banyak titik lemah yang penulis sajikan namun penulis sudah berupaya maksimal
untuk menyelelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin.
Penulis mengangkat
sebuah judul yaitu “TEKNIK PERSUASIF ETHOS, LOGOS DAN PATHOS” sebagai tugas
yang telah ditentukan oleh dosen. Penulis berharap dengan ini semoga dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang dapat menjadikan penulis khususnya
dan pembaca umumnya lebih baik kedepannnya.
Dari makalah yang penulis sajikan
mungkin pembaca merasa ada banyak kekurangan dan kesalahan oleh karena itu
penulis berharap kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan penulis dimasa
yang akan datang. Atas kritik dan saran serta perhatian
pembaca penulis ucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 23 Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB
I : PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................ 1
1.3
Tujuan.................................................................................................. 1
1.4
Manfaat................................................................................................ 1
BAB
II : PEMBAHASAN..................................................................................... 2
2.1
Ethos.................................................................................................... 2
2.2
Logos................................................................................................... 3
2.3
Pathos.................................................................................................. 3
BAB
III : PENUTUP............................................................................................. 4
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 4
3.2. Saran................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekian abad, bahkan sekian
millennium yang lalu, Aristoteles telah mengajarkan kepada kita tentang
persuasi. Menurut filsuf Yunani itu, seseorang senantiasa cenderung mempengaruhi
orang lain untuk melakukan atau mengatakan hal-hal tertentu sesuai kehendaknya.
. Formula Segitiga Retorika adalah metode yang sangat berguna untuk
menyusun kalimat-kalimat yang tepat dalam penerapan prinsip persuasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Ethos ?
2. Apa
yang dimaksud dengan Logos ?
3. Apa
yang dimaksud dengan Pathos ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
apa yang dimaksud ethos.
2. Mengetahui
apa yang dimaksud logos.
3. Mengetahui
apa yang dimaksud pathos.
1.4 Manfaat
Agar kita dapat mengetahui teknik persuasi ethos,
logos dan pathos serta menambah wawasan para pembaca mengenai hal ini khususnya
para mahasiswa jurusan bahasa Indonesia, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Islam Riau.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ETHOS
Pendekatan teori segitiga retorika
ini berasal dari jaman Yunani kuno. sang guru filsafat menerangkan bahwa model persuasi berdasarkan
segitiga retorika terdiri dari;
ethos, logos, dan phatos.
Ethos adalah karakter
(kredibilitas) dari seorang pembicara. Logos adalah bukti logis yang
disampaikan oleh pembicara.
Pathos
adalah hubungan emosional antara presenter dengan audiens.
Ethos adalah komponen di dalam argumen
yang menegakkan kepercayaan pendengar terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam
prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan,
etika dan karakter orang yang menyampaikan
argumen haruslah meyakinkan.
Ada tiga
kategori ethos
yaitu phronesis
atau kemampuan dan kebijaksanaan yang berarti kepakaran dan kecedasan sang
pembicara. Yang kedua adalah arete atau kebaikan dan kehebatan sang
pembicara yang dinilai sebagai kredibilitas serta reputasinya. Dan yang
terakhir adalah euonia atau niat baik komunikator kepada audiens-nya.
Unsur ini penting karena berkaitan dengan penerimaan pendengar terhadap
moralitas dan integritas dari orang yang berbicara.
Ada beberapa
saran yang bisa Anda terapkan untuk mengembangkan ethos antara lain.
- Jadilah orang baik dan jadilah diri sendiri.
- Lakukan kebiasaan-kebiasaan efektif
- Tingkatkan terus keahlian dan keterampilan Anda
- Bangunlah personal branding
- Kembangkan terus sikap disiplin
- Selalu bagikan pengalaman Anda kepada audiens
2.2 LOGOS
Logos adalah
isi dari argumen yang menarik dari sisi logika. Selain itu logos adalah sesuatu yang berhubungan dengan argumen yang
logis. Data-data yang disajikan harusah akurat dan tidak membingungkan.
Informasi yang mendalam namun mudah dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos
dari sang pembicara.
Struktur
bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran
para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan
mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif. Persiapan yang matang
adalah kuncinya.
Ada tiga
prinsip dasar yang harus dipegang
untuk mengembangkan logos yang kuat.
·
Buatlah dimengerti
Apapun
argumen yang disampaikan,
harus mudah dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang sederhana. Jika menggunakan data berupa angka-angka pastikan
bahwa tidak membuat audiens pusing
dengan banyaknya angka yang disebutkan. Cukup fokus pada angka
yang menurut kita penting
untuk diketahui oleh audiens. Akan lebih bagus lagi jika menggunakan tampilan
visual untuk mendukung argumen dan data-data yang disampaikan.
·
Buatlah logis
Pastikan
argumen yang disampaikan,
mudah dinalar oleh audiens. Jangan pernah memberikan sebuah pernyataan yang
sulit, apalagi yang susah diterima oleh logika. Perlu diingat setiap argumen yang disampaikan
akan dipikirkan oleh audiens jika itu masuk akal, maka mereka akan
mempercayainya. Jika tidak masuk akal mereka akan menolaknya.
·
Buatlah nyata
Sebuah
argumen yang didasarkan pada fakta dan contoh-contoh konkret cenderung
lebih mudah diterima oleh audiens. Semakin baik fakta yang ditunjukkan maka semakin besar pula
kepercayaan audiens terhadap diri anda.
2.3 PATHOS
Pathos adalah sisi daya tarik emosional yang
menyertai isi argumen dari sisi logos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos.
Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah
yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari
persetujuan pendengar pada pemaparan
sang pembicara. Bujukan
yang menyasar kepada segi emosi bisa berupa cara penyampaian pesan yang
bersemangat dengan bentuk cerita, analogi, atau metafora untuk mengantarkan
nilai-nilai secara empatik. Pembicara bisa juga menggunakan imajinasi, harapan,
bahkan ketakutan dari audiens. Kelima prinsip persuasi lainnya bisa
dimasukkan disini.
2.4
TIGA POIN YANG SALING BERKAITAN
Ketiga
dimensi argumentasi yang berupa
ethos, logos, dan pathos adalah satu kesatuan dalam segitiga
retorika yang amat ampuh dalam membujuk atau seni persuasi. Pesan yang ingin
disampaikan menjadi lebih persuasif dari segi isi/subyek, pendengar/pembaca,
dan persona sang pembicara/penulis.
Audiens membutuhkan ketiga sisi segitiga retorika agar yakin
terhadap kredibilitas sang komunikator, argumennya logis dan bisa diterima akal
sehat, serta merasa dipahami sebagai manusia, bukan sekedar sebagai obyek yang
sedang dipengaruhi.
Disini,
kuncinya adalah keseimbangan pada kompetensi komunikator, konteks argumen, dan
metode audiensi; jangan berlebihan sehingga malah kontra-produktif, namun tetap
harmonis antara ketiga poinnya agar persuasif secara optimal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
pembahasan teknik persuatif segitiga retorika ethos, pathos dan logos merupakan
satu kesatuan yang saaling berkaitan etos adalah karakter dari seorang
pembicara, logos merupakan bukti logis yang disampaikan oleh pembicara, pathos
adalah hubungan emosional antara presenter dan audiens. Pesan
yang ingin disampaikan menjadi lebih persuasif dari segi isi/subyek,
pendengar/pembaca, dan persona sang pembicara/penulis.
Audiens membutuhkan ketiga sisi segitiga retorika agar yakin
terhadap kredibilitas sang komunikator, argumennya logis dan bisa diterima akal
sehat, serta merasa dipahami sebagai manusia, bukan sekedar sebagai obyek yang
sedang dipengaruhi.
3.2 Saran
Pembahasan mengenai teknik persuatif
segitiga retorika ethos, pathos dan logos ini sangat berkaitan dengan apa yang dilakukan pembicara dalam
persiapan pidato maupun kepada pengajar atau seorang guru, kami menyarankan
agar pembicara harus mempertimbangkan khlayak mereka. Asumsi
ini menekankan bahwa hubungan antara pembicara – khlayak harus dipertimbangkan.
Para pembicara tidak boleh menyusun atau menyampaikan pidato mereka tanpa
mempertimbangkan khalayaknya, tetapi mereka harus berpusat pada khalayak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ronapresentasi.com/3-pilar-public-speaking-ethos-logos-dan-pathos/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar