ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
TATARAN FONOLOGI PADA BUNGKUS MAKANAN
A. Kesalahan Pelafalan Karena
Penambahan Fonem
1. Penambahan
Fonem Vokal
- Penambahan fonem /u/
Analisis:
Gambar
diatas merupakan contoh analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi pada bungkus
makanan yaitu terdapat kesalahan pelafalan karena penambahan fonem vokal /u/. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1211) kata salut memiliki arti: ¹salut
n
1
sampul; sarung;
pembungkus; selongsong; -- giginya
dari
emas; 2wadah
pelindung. ²sa.lut n
hormat;
penghormatan.
Jadi, pada kata saluut
di atas mengacu pada makna yang dilapisi atau
disampul
dengan
coklat. Dalam
kaidah
Bahasa Indonesia
kata saluut merupakan salah, karena menambahkan fonem vokal /u/
pada saluut. Jika dibakukan cukup ditulis dengan salut, tanpa
ditambahkan fonem lain.
- Penambahan fonem /o/
Analisis:
Gambar
diatas terdapat kesalahan pelafalan karena penambahan fonem vokal /u/. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 205) kata ¹bom n
senjata yang
bentuknya seperti peluru besar yang berisi
bahan
peledak
untuk
menimbulkan
kerusakan
besar.
²bom
n
1
kayu
penarik
pedati (dokar
dsb); 2
kayu
palang (perintang
pelabuhan); 3
pelabuhan;
pabean. ³bom Bk n tombak yang dipakai
untuk
maskawin. Sedangkan kata boom tidak
ada
maknanya di dalam KBBI.
Jadi, pada kata BooM di
atas maknanya mengacu pada arti kata bom yang pertama. Yaitu
sebuah
permen yang bentuknya
seperti
peluru
besar. Bisa
diartikan
maksud
dari boom itu
adalah
permen yang memiliki
ukuran
besar
mengikuti
makna
bom
dalam KBBI. Dalam
kaidah
Bahasa Indonesia kata boom merupakan salah, karena menambahkan fonem vocal /o/
pada boom. Jika dibakukan cukup ditulis dengan bom, tanpa ditambahkan
fonem lain.
2. Penambahan
fonem konsonan
- Penambahan fonem /h/
Analisis:
Gambar
diatas terdapat kesalahan pelafalan karena penambahan fonem konsonan /h/.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008: 18) kata ah
p kata seru yang menyatakan
perasaan
kecewa, menyesal, keheranan,
tidak setuju: --, jangan
marah
dulu, nanti
saya
akan
terangkan
dulu
perkaranya; --,
mengapa itu yang kau
ambil.
Jadi, kata ahh di atas
maknanya
mengacu
pada
arti yang “keheranan”. Dalam
kaidah
Bahasa Indonesia kata ahh merupakan salah, karena menambahkan fonem konsonan /h/
pada ahh. Jika dibakukan cukup ditulis dengan ah, tanpa ditambahkan fonem
lain.
- Penambahan fonem /t/
Analisis:
Gambar
diatas terdapat kesalahan pelafalan karena penambahan fonem konsonan /t/.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008: 540) kata instan
a
langsung (tanpa
dimasak lama) dapat
diminum
atau
dimakan (tt mi, sup, kopi,
susu bubuk): susu --, susu
yg
begitu
dicampur
dng
gula
dan air (panas
atau
hangat) langsung
dapat
diminum.
Jadi, kata instant
di atas
maknanya
benar
seperti
pada KBBI. Dalam
kaidah
Bahasa Indonesia kata instant merupakan salah, karena menambahkan fonem konsonan /t/
pada instant. Jika
dibakukan cukup ditulis dengan instan,
tanpa ditambahkan fonem lain.
B.
Kesalahan
Pelafalan Karena Penghilangan Fonem
1. Penghilangan
fonem konsonan
- Penghilangan fonem konsonan/h/
Analisis:
Gambar
diatas terdapat kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem konsonan /h/. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 498) kata hijau 1
n
warna
dasar yang serupa
dgn
warna
daun; 2
n
gabungan
warna
biru
dan
kuning dl spektrum; 3 a
mengandung
atau
memperlihatkan
warna
yg
serupa
dgn
warna
hijau; 4
a
ki
belum
berpengalaman: masih --.
Jadi, kata ijo
di
atas
sebenarnya
merujuk
pada kata hijau yang
maknanya mengacu pada makna yang pertama. Yaitu
kacang
hijau yang warnanya
serupa
dengan
warna
daun.
Dalam
kaidah
Bahasa Indonesia kata ijo
merupakan salah, karena menghilangkan
fonem konsonan /h/
pada ijo. Jika
dibakukan seharusnya ditulis dengan hijau, tanpa menghilangkan fonem lain.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (EdisiKeempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia: Teori dan Praktik. Cetakan Kedua. Surakarta: Yuma Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar