ANALISIS KESALAHAN
BERBAHASA TATARAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SKRIPSI MAHASISWA
MATEMATIKA UIR
Berikut ini saya menemukan beberapa
kesalahan dalam penerapan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) pada skripsi mahasiswa matematika UIR yang bernama Siti Jamilah lulusan wisuda
tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan
Number Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
XI IPA 1 SMA Negeri 2 Tambang”.
1. Kesalahan Penulisan
Tanda Koma (,)
a. Penghilangan
tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang
Bentuk Tidak
Baku
(1)
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi baik individu maupun
kelompok, pembentukan pribadi mencakup pembentukan cipta, karya dan karsa
(kognitif, afektif dan psikomotor) yang sejalan dengan perkembangan fisik.
(2)
Lerner dalam Mulyono (2003:252) mengemukakan bahwa matematikadi samping bahasa
simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan,
mencatat dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.
Analisis:
Pada dua kalimat di atas terdapat kesalahan dalam penghilangan tanda koma
diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang. Dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) (halaman 12) tanda koma ini
dipakai untuk menceraikan kata yang disebut berturut-turut. Jadi, perbaikan
dari dua kalimat di atas adalah sebagai berikut.
Bentuk Baku
(1) Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi baik individu maupun
kelompok, pembentukan pribadi mencakup pembentukan cipta, karya, dan karsa
(kognitif, afektif, dan psikomotor) yang sejalan dengan perkembangan fisik.
(2) Lerner dalam Mulyono (2003:252) mengemukakan bahwa matematika di samping
bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan,
mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.
b. Penghilangan tanda koma di belakang kata
atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat
Bentuk Tidak
Baku
(1) Namun dalam kelompok diskusi hanya sebagian
kecil siswa yang aktif dan tampil hanya siswa-siswa tertentu saja, sehingga menyebabkan
apa yang diinginkan tidak terlaksana.
Analisis:
Pada kalimat di
atas terdapat kesalahan dalam penghilangan tanda koma di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat. Tanda koma
harus kita letakkan setelah kata atau ungkapan penghubung antarkalimat. Dalam
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) (halaman 14) tanda koma di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya. Jadi, perbaikan dari kalimat
di atas adalah sebagai berikut.
Bentuk Baku
(1) Namun, dalam kelompok diskusi hanya sebagian
kecil siswa yang aktifd an tampil hanya siswa-siswa tertentu saja, sehingga menyebabkan
apa yang diinginkan tidak terlaksana.
2. Kesalahan Pemakaian Tanda TitikDua (:)
Disini terdapat kesalahan penghilangan tanda titik dua
pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.
Bentuk Tidak Baku
(1) Cornelius dalam Mulyono (2003:253)
mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan
sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman,
(4) sarana untuk mengembangkan kreatifitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangan budaya.
Analisis:
Pada kalimat di atas terdapat kesalahan dalam penghilangan tanda titik dua pada akhir suatu
pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian. Dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) (halaman 15) tanda titik dua dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemberian. Jadi, perbaikan dari
kalimat di atas adalah sebagai berikut.
(1) Cornelius dalam Mulyono (2003:253)
mengemukakan lima alas an perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
: (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman,
(4) sarana untuk mengembangkan kreatifitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangan budaya.
3. Kesalahan Penulisan Preposisi di
Bentuk Tidak Baku
didunia Bentuk Tidak Baku
disamping
Analisis:
Penulisan
preposisi di serimg ditulis salah
oleh pemakai bahasa. Dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) (halaman
30) penulisan di dan ke
sebagai kata depan tidak sama dengan penulisan di dan ke sebagai awalan.
Penulisan di dan ke sebagai awalan ditulis secara langsung tanpa dipisahkan dengan
kata dasarnya. Sedangkan penulisan di
dan ke sebagai kata depan, dipisah dengan kata dasarnya. Jadi, perbaikan dari kalimat di atas adalah sebagai
berikut.
Bentuk Baku
di dunia
di samping
Abdullah, M.K. EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan). Jakarta: Sandro Jaya.
Setyawati, Nanik.
2010. Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia: Teori dan Praktik. Cetakan Kedua. Surakarta: Yuma Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar